Penguatan Mahasiswa – Program Pembelajaran Berbasis Kasus Terintegrasi-PKKM Prodi SI

Binus, 30 agustus 2021. Pelaksanaan PKKM Prodi SI yaitu Penguatan Mahasiswa  dalam Program Pembelajaran Berbasis Kasus Terintegrasi.

Metode pembelajaran secara konvensional dirasa belum secara optimal mengasah kemampuan analisis mahasiswa, kepekaan terhadap permasalahan, melatih pemecahan masalah serta kemampuan mengevaluasi permasalahan. Pembelajaran dengan menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Kasus Terintegrasi diharapkan dapat meningkatkan soft skill yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Selain itu pembelajaran ini juga akan dilakukan secara interaktif dengan pendekatan Student Centered Learning.

Dosen pengajar juga dibekali dengan pelatihan sertifikasi untuk penguatan design thinking yaitu dengan sertifikasi Lego Serious Play Level 1, 2, dan 3 dimana mahasiswa juga dapat mempraktekkan secara langsung untuk pemecahan kasus di kelas. Sebelumnya telah dilakukan perbandingan penyedia pelatihan Lego Serious Play dan terdapat satu vendor yang menyediakan pelatihan secara online dan secara harga paling terjangkau yaitu Serious Work (https://www.serious.global/). Selain itu, sebanyak 4 dosen di program studi Sistem Informasi sudah mengikuti pelatihan dan sertifikasi tersebut sebagai pilot project dari dana Perguruan Tinggi (Yohannes Kurniawan, Fredy Jingga, Nuril Kusumawardhani, Natalia Limantara). Sertifikat pelatihan yang telah diikuti dapat dilihat pada link berikut ini: http://bit.ly/4LSPSIS

Metode Lego Serious Play berperan sangat baik dalam pemecahan studi kasus. Dimana mahasiswa akan disajikan point of view rekannya dalam bentuk Lego yang nyata. Sehingga setiap keputusan penyelesaian studi kasus yang diberikan, mahasiswa dapat terlatih untuk memberikan argumentasi serta mengetahui hubungan dari setiap keputusan yang diambil terhadap bentuk dan model keputusan rekan lainnya.

Selain pelatihan Lego, Dosen juga dibekali dengan pelatihan dosen untuk pengajaran dan penulisan studi kasus di Case Centre. Pelatihan case dari Case Centre dipilih karena kami telah melakukan perbandingan dari sisi harga dan content pelatihan, dimana Case Centre ini lebih terjangkau dari sisi harga dengan content materi yang hampir sama dengan Ivey Case. Sedangkan untuk Harvard Case belum ada penawaran untuk training secara online.  

Tujuan program ini yaitu meningkatkan soft skills dari mahasiswa, berupa kemampuan untuk kerjasama, berpikir kritis, dan pemecahan masalah, khususnya dalam menganalisa studi kasus yang telah dipersiapkan oleh dosen. Memberikan pengalaman pembelajaran interaktif dengan menggunakan media kolaborasi. Meningkatkan kolaborasi dengan pihak industri dalam pembuatan studi kasus, yang akan memperkaya eksplorasi mahasiswa terhadap kasus sebenarnya yang ada. Output kegiatan ini yaitu Beberapa dosen sudah dilakukan training case teaching. Beberapa dosen sudah mulai melakukan training dan sertifikasi Lego Serious Play. Beberapa dosen sudah dilakukan training dan sertifikasi CDMS. Beberapa dosen sudah dilakukan training dan sertifikasi CSCA. Beberapa dosen sudah mulai melakukan training dan sertifikasi Scrum. Beberapa dosen sudah dilakukan training in house Design Thinking. Beberapa dosen sudah dilakukan training in house Strategic Knowledge Mapping.